Rabu, 06 Mei 2009

bahasa Indonesia

BAB I
EJAAN BAHASA INDONESIA

A. Sejarah Singkat

Pada tahun 1901 lahirlah ejaan Van Of Husyen,Ejaan in I berlandaskan aturan ejaan melayu dengan huruf latin yang di rancang oleh Charles Adrian van Ophusyen denngan bantuan Engku Nawawi gelar St,Makmur dan Mohammad Thaih Sutan Ibrahim,waktu itu usaha penyempurnaan ejaan mulai dirintis,hal itu terbukti pada Kongres Bahasa Indonesia tahun 1938 di Solo.Selanjutnya oada tahun 1947,Mentri pendidikan dan kebudayaan menetapkan Ejaan Republik sebagai Ejaan yanng Resmi,Penetapan berdasarkan surat keputusan Mentri pendidikan dan kebudayaan pada tanggal 19 Maret 1947Ejaan ini merupakan penyederhanaan ejaan yang terdahulu.
Misal: badjoe menjadi badju

Kongres Bahasa Indonesia ke dua dia adakan pada tahun 1945 di medan .Pad kongres tersbut selain di bicarakan asal usul Bahasa indonesia juga tentang peraturan penyusunan Ejaan yang praktis bagi banngsa Indonesia sehingga terbentuk panitia Priyono Katropo pada tahun 1956.
Pada ttahun 1976,Ketua gabungan V komando opraaasi tertinggi (KOTI).suratnya brisi perancangan peraturan peraturan ejaan terdahulu,rancangan tersebuut di pakai sebagai bahan pengembangan bahasa Nasional kedua negara.(Malayasia dan Indonesia). Dan di seminarkan pada tahun 1972 di puncak di perkenalkan kepada masyarakat akhirnya di tetapkan pada 20 Mei 1972.Pada tanggal 17 Agustus 1972hasil seminar di resmikan jadi EYD.

B.Penulisan Ejaan
1.Persukuan
DAlam setiap suku kata indonesia di tandai dengan sebuah Vokal dapat di dahului atau di ikuti konsonan.
a. Bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata:
1) V (Vokal)
Misal: a,I,u,e,o,
a-nak i-tu ba-u
e-kor
e-mas u-bah

2) VK (Vokal-KOnsonan)
Misal:
Ar-ti ma-in om-bak in-dah
cu-at ok-num un-tung li-ar

3) KV (Konsonan-Vokal)
Ra-kit ma-in i-bu ba-tu
Ma-rah ra-ja su-ka ma-ti
Wa-rung wa-ras sa-rung to-ko
4) KVK (Konsonan-Vokal-Konsonan
Misalnya:
Pin-tu ma-lam ma-kan cin-ta
Mun-tah lam-bat lim-bah men-tah
Pan-tun ram-but jer-nih kan-tor
b.Bahasa Indonesia memiliki pola suku kata berikut:
5) KKV (Konsonan-Konsonan Vokal)
Misalnya:
Pra-ja sas-tra in-fra
Spi-ral ste-ril sta-tus
6)KKVK (Konsonan Vokal Konsonan Vokal)
Misalnya:
Blok trak-tor prak-tis gram
Kom-plit kom-pres krim kon-tras
Ban-drek dras-tis am-bruk ang-grek
Prak-si kam-pret trak-tir
7) VKK (Vokal Konsonan –Konsonan)
Misalnya:
Eks ons eks-pe-disi eks-plo-sif
8)KVKKK (Konsonan Vokal Konsonan Konsonan)
Misalnya:
Pers teks seks kon-teks
9) KKKV (Konsonan Konsonan Konsonan Vokal)
Misalnya:
Stra-tegi stra-ta skle-ro-sis
10) KKVKK (Konsonan Konsonan Vokal Konsonan Konsonan)
Misalnya:
Kom-pleks trans


c.Pemisahan suku kata dasar ialah sebagai berikut:
1. kalau ditengah kata ada dua vokal yang berurutan pemisahan tersebut dilakukan antara kedua vokal itu.Misalnya:
ma –in sa-at bu-ah be-o
2) Kalau di tengah kata ada kata kosonan di antara dua vokal,pemisahan tersebut di lakukan sebelum konsonan itu.
Misalnya:
a-nak ba-rang su-lit le-bat
du-duk ku-rang ta-ngan me-rah
Karena ng//ny/sy/,dan /kh?/melambungkan satu konsonan,gabungan huruf itu tidak pernah di uraikan sehingga pemisahan suku kata terdapat sebelum atau sesudahpasangan huruf tersebut./
Misal:
Sa-ngat nyo-nya i-sya-rat a-khir
d.Kalau di tengah kata ada dua konsonan yang berurutan,pemisahan tersebut terdapat di antara kedua konsonan itu.
Misal:
In-stru-men ul-tra in-fra gan-drung
e.Imbuhan termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk dan partikel bisa di tulis serangkai denga kata dasarnya,dalam penulisan kata dpisahkan sebagai satu kesatuan.
Misal:
Per-gi-lah ber-be-lan-ja ber-u-ang per-ma-in-nan.
2.Penulisan Huruf Kafital
a. Sebagai huruf pertama pada awal kalimat
contoh: Ayahnya Masih sakit
b. sebagai huruf pertama petikan langsung
contoh: Rasulullah bersabda,”Keridaan Alloh berda dalam keridaan ibu dan bapa”.
c. Sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berrhubungan dengan hal hal keagamaan,kitab suci,dan nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh:
Allah
d. Sebagai huruf pertama gelar kehormatan,keturunan,dan keagamaan,yantg diikuti nama orang
e. Sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
Contoh: berpangkat jendral
f. Sebagai huruf pertama nama orang
Contoh: Amir Hamzah
g. Sebagai huruf pertama nama bangsa dan bahasa
Contoh: Suku sunda
h. Sebagai huruf pertama nama tahun,bulan,hari,hari raya,dan peristiwa sejarah.
Contoh: tahun Hijriah
i. Sebagai huruf pertama nama khas geografi
Contoh: Asia Tenggara
j. Sebagi huruf pertama nama suatu benda,lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan ,serta nama dokumen resmi.
Contoh: Majlis Permusyawaratan Rakyat
k. Sebagai huruf pertama kata merupakan nama buku,majalah,surat kabar,dan judul karagan kecuali kata kata yang berupa preposisi dan konjungsi seperti di,ke,dari,untuk,telah,
Contoh: Merantau ke Deli
l. Sebagai huruf pertama pada singkatan nama gelar,pangkat,dan sapaan contoh: Dr, Doktor
m. Sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan,seperti bapak,ibu,saudara,kakak,adik,paman,bibi,nenek,dan kakek yang dipakai sebagai kata ganti ataupun sapaan.
Contoh:
Permohonan Saud ara telah kami layani.
Besok Paman akan datang
Mereka pergi kerumah Pa Lurah
Catatan:
Hurup besar besar atau kapital tidak di pakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan yang tidak di pakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh: Semua lurah harus mengikuti rapat di kecammatan
3.Huruf Miring
Huruf miring sering di sebut juga dengan istilah Huruf kursif.untuk tulisan tangan dan ketikan,kata yang akan di cetak mmiring di beri satu garis di bawahnya.
adapun pemakaiannya adalah sebagai berikut:
a. Menuliskan nama buku,majalah,dan surat kabar yang di kutip dalam karangan.
Contoh: Majalah Bahasa dan Kesusastraan
b. Menegaskan atau mengkhusukan huruf,bagian kata,atau kelompok kata.
Contoh : Buatlah kalimat dengan kata rindu dendam
c. Menuliskan nama ilmiah atau u7ngkapan asing yang belum di sesuaikan ejaannya.
Contoh: Politik Devide Et impera sangat berbahaya bagi persatuan bangsa.
4. Penulisan Kata
Kata adlah bentuk bebas yang minimal yang merupakan bentuk bahasa terkecil yang dapt berdiri sendiri,kata dap[at terbentuk dari satu morfem,atau lebih:contoh di,dengan,berjalan,.Kta dasar merupakan kata yang menjadi dasar pembentukan kata yang belum mengalalmi proses pembentukan.
a. Cara Penulisan Kata Dasar
Kata yang berapa kata dasar di tulis sebagai satu satuan.
Contoh: Kalau dia sakit,bawa saja kerumah sakit
b. Cara penulisan kata Turunan
1) Imbuhan (awalan,sispan,akhiran) di tulis serangkai dengan kata dasarnya.contoh:
Dipersempit memperjuangkan
2) Awalan atau akhiran di tulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti.contoh : berlepas tangan menyebar luas
Imbuhan yag di hubungkan dengan huruf kapital tetapi di p[isah dengan garis penghubung.contoh se-UIN ber-KTP.
3) Bentuk dassar yang berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awaln dan akhiran ,gabungan kata itru di tulis serangkai.Contoh: Menyebarluaskan dilipat gandakan meninabobokan
4) Unsur yang hanya di pakai dalam bentuk kombinasi dii tulis seringkal dengan kata tempat bergabung.Contoh : antarkota antikomunis swadaya triwindu
Apabila bentukj tersebut diikuti kata yang huruf awal nya huruf besar,di antara kedua unsur itu di tuliskan tanda hubung (-).Contoh : nono-Islam pan-Afrikanisme
c. Cara penulisan kata Ulang
Bentuk ulang di tulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung(-).Contoh: undang-undang gerak-gerik besar-besar
d. Cara Penulisan Gabungan Kata
1) Gabungan kata yanng lazim di sebut kata yang majemuk,termasuk istilah khususnya,bagian bagian umumnya di tulis terpisah.Contoh: duta besar orang tua meja tulis
2) Gabungan kata termasuk istilah khusus,yanng mungkin menimbulkan salah baca,dpat di beri tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang yang bersangkutan.Cotoh:alat pandang-dengar mobil dokter-baru.
3) Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.
Contoh: akhirulkalam , alhamdulillah , narasumber, alihkapal
e. Cara penulisan kata ganti ku, kau , mu, dan nya.
Kata ganti ku dan kau di tulis serangkai dengan kata yang mengikutinya ( proklitik ) ; mu dan nya di tulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya ( enklitik )
Contoh : apa yang kumiliki boleh kau ambil
Bukumu, bukuku, dan bukunya telah kusimpan
f. Penulisan kata depan di, ke, dan dari
Kata depan di , ke dan dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata . Misalnya kepada dan daripada
Contoh : di sinilah, di tempat ini kami bertemu
g. Cara penulisan kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh : Pak Polisi dapat menangkap si penipu itu
h. Penulisan partikel
Partikel merupakan golongan kata yang tidak dapat berdiri sendiri.
Jenis kata berikut :
 Partikel lah , kah, dan tah di tulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: Apakah yang tersirat dalam surat ini .
 Partikel pun di tulis terpisah dari kata yang mendahuluinya
Contoh : Apa pun yang dimakannya , dia tetap kurus
Kelompok kata berikut yang sudah di anggap padu benar di tulis serangkai seperti adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, dan walaupun
Contoh : Adapun sebab-sebabnya belum di ketahui .
2) Partikel per yang berarti mulai, demi,dan tiap di tulis terpisah daribagian-bagian kalimat yang mendampinginya .
Contoh : Harga kain itu Rp 20.000,00 per helai
i. Cara penulisan kata bilangan
Beberapa hal yang perlu di perhatikan mengenai penulisan angka dan bilangan .
1) Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Didalam tulisan lazim digunakan angka arab dan angka Romawi . Seperti di bawah ini
Angka arab : 1,2, 3, dst.
Angka Romawi I,II, III, dst.
2) Angka di gunakan untuk menyatakan
a. Ukuran panjang berat , dan isi
b. Satuan waktu
c. Nilai uang
Contoh : 10 liter beras
Catatan : Tanda titik melambangkan tanda desimal
3) Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan , rumah, apartmen, atau kamar pada alamat .
Contoh : Jalan Raya Cipadung No. 105
4) Angka digunakan untuk menomori karangan atau bagiannya .
Contoh : ;Bab V , Pasal 4
5) Penulisan lambang bilangan dengan hurup dilakukan sebagai berikut :
a. Bilangan utuh
Contoh :13 tiga belas
b. ;Bilangan pecahan
contoh : ¼ seperempat
6) Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut:
Contoh: Paku Hamengku Buwono IX
7) Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara yang berikut ini.
COntoh: tahun 80-an
8) Lamabang bilangan yang dapat di nyatakan dengan satu atau dua kata di tulis dengan huruf,kecuali jika beberapa bilangan di pakai secara berurutan,seperti dalam perincian dan pemaparan.
Contoh: Hasan menonton drama itu sampai tiga kali
9) Lambang bilangan pada kalimat ditulis dengan huruf.contoh : Lima belas ekor ayam itu telah di sembelihnya.
10) Angka menunjukan bilangan bulat denganyang besar dapt di eja supaya lebih mudah di ucapkan.
Contoh ; Perusahaan itu baru saja mendapat pinjamn 250 jut Rupiah
11) Kecuali di dalam dokumen resmi seperti kata dan kuitansi,bilangan tidak di tulis dengan angka tetapi harus sekaligus dalam teks. Contoh : Fakultas Tarbiyah dan keguruan mempunyai 100 (seribu ) orang Mahasiswa
12) Kalau bilangan di lambangkan dengan angka dan huruf maka penulisannya harus tepat.contoh : Saya lampirkan tanda terima sebesar Rp.90.000,00 (sembilan puluh ribu rupiah)


Penulisan Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata yag berubah ubah baik dalam bentuknya maupun maknanya karena proses afikasi. Contoh kata datang menjadi mendatang .
Bentuk morfem terikat yang produktif ialah ber,me,ter dan sebagainya.
Kesalahan kesalahan yang terdapat dalam bentuk kata di antaranya:
 Fonem t luluh menjadi n apabila mendapat tambahan prefiks me-,misalnya tulis-menulis,tolong-menolong dan sebagainya.
 Bentuk dasar yang di mulai dengan ter,seperti tertawa.kata yang sering di pakai cenderung luluh,yang jarang di pakai sering sering mucul tanpa peluluhan.
 Fonem C tidak luluh misal: contoh-mencontoh
 Awalan me- di tambahkan pada bentuk dasar bersuku satu kata,bentuknya berubah menjadi menge contohnya tes-mengetes
 Unsur serapan di perlukan berbeda beda bergantung pad afrekuensi dan lamanya kata terrsebut di pakai.
 Bentuk ulang mengusap-usap
 Jika per di pandang sebagai imbuhan,bunyi pe tidak di luluhkan sehingga dipakai bentuk mempercayai srharusnya memercayai,memperkarakan, sehrusnya memerkarakan,memperkosa seharusnya memerkosa.jikaper itu berupa suku kata,bunyi p diluluhkan sehingga digunakan bebtuk memergoki,memerlukan.
a.Morfofonemik prefiks per-
Kata dasar yang dibawah hurup r apabila dimasuki awalan per maka r-nya cukup satu hurup.Misalnya +rendah menjadi perendah,per+runcing menjadi peruncing.
b.Morfofonemik prefiks ber-
Kata dasar yang diawali hurup r apabila dim asuki awalan ber maka r-nya cukup satu.Misalnya:ber-ranting menjasdi beranting.
c.Morfofonemik prefik ter-
Kata dasar yang diawali huruf r apabila dimasuki awalan ter maka r-nya cukup satu.Misalnnya:ter-rasa menjadi terasa,ter-raba menjadi teraba. Jika suku jkata berakhiran dengan bunyi r,ter ada yang tetap ada yang te.
C. Tanda Baca
Tanda baca disebut juga dengan istilah pungutasi.Pungutasi yaitu kata yang dipakai dalam bagiqan kalimat tertulis yang dibuat berdasarkan unsur suprasegremental yaitu unsur bahasa yang kehadirannya berg antung pada kehadiran unsur segmental.Unsur ini terdiri atas tekanan keras,tekanan tinggi (nada) dan tekanan panjang.
1.Tanda Titik
a. Tanda titik di pakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
Contoh: Bapak sudah pergi kekantor
Catatan : karena kalimat tanya dan perintah atau seru mengandung pula pengertian penghentian akhir.
b. Tanda titik di pakai akhir singkatan nama orang.
Contoh: K.H.M.Sodikin
c.Tanda titik di pakai sebagai singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.pada singkatan terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya di akai satu anda titik. contoh: Prof. Profesor
d. Tanda titik di pakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagian ikhtisar atau daftar.contoh : III.Departemen Pendidikan Nasional
e. Tanda titik di pakai untuk memisahkan angka jam,menit,dan detik yang menunjukan waktu.
Contoh : Pukul 1.24.30(pukul 1 lewat 24 menit 30 detik)
f. Tanda titik juga dipakai untuk memisahkan angka jam,menit,dan detik,yang mneunjukan panjangnya waktu.
Contoh: 2.40.45(2 jam,40 menit,45 detik)
g. Tanda titik tidak di pakai untuk memisahkan angka ribuan.jutaan dan seterusnya yang tidakmenunjukan jumlah.
Contoh: Lihatlah halaman 454 dan seterusnya.
h. Tanda titik tidak di pakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf huruf awal atau suku kata.atau gabungan keduanaya,tang terdapat di dalam badan pemerintah.
Contoh: TNI (tentara Nasional Indonesia)
i. Tanda titik tid ak di pakai dalam singkatan lambang kimia,satuan ukur,takaran timbangan,dan mata uang.
Contoh: Cu (kuprum)
j. Tanda titik tidak di pakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi tabel,
k. Contoh : Di Bawah Lindungan Ka’bah
2. Tanda Koma
Koma atau perhentian antara menunjukan suara menaik di tengah tengah tutur biasanya di lambangkan dengan tanda(,).Di samping untuk menyatakan perhatian antra(dalam kalimat),koma juga di pakai dalam ketentuan sebgai berikut:
a. pembilangan: contoh :Saya membeli /kertas ,pensil dan tita. Tanda koma di pakai di antara unsur unsur dalam suatu pemerincian dan
b. Tanda koma di pakai untuk memisahkan kalimat setara yang vsatu dari kalimat setara berikutnya yang di dahului oleh kata seperti tetapi dan melainkan.contoh: Saya ingin datanng,tetapi hariu hujan
c. Tanda koma di pakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengikuti induk kalimat.contoh: Kalau ada waktu,ayahku pasti datang
d. Tanda koma di pakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat denagn pada awal kalimat.
Contoh: Lagi pula,mengapa engkau harus mencampuri urusan itu.
e. Tanda koma di pakai di belakang kata kata seperti o,ya,wah yang terdapat pada awal kalimat.contoh : Ya,nasibnya sudah begitu
f. Tanda joma di pakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimatcontoh: “Insya Allah semua amanat Ayah akan ananda perhatikan,”katanya.
g. Tanda koma di pakai di antara 1) nama dan alamat 2) Tempat dan tanggal 3)nzmz tempat dan wilayah .contoh; Bandumg.15 Febuari 1990
h. Tanda koma dipakai untuk menceritakan bagian nama yang di balikan susunannya dalam da ftar pustaka,contoh: Prassley,Michel dan Cormik.
i. Tanda koma dipakai di antara nama orang atau gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nam keluarga atau marga.contoh:Ervi Nurazizah M.,MPD.,Dra
j. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan,di antara rupiah dan ,dan dalam bagianynya.contoh: 17,24 m
k. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.contoh: Guru Saya,Pak Ahmad,Pandai sekali
l. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda taya.contoh ; ‘Dimana Saudara tinggal’?Tanya Karim?
3. Tnda Titik Koma(;)
Fungsi titik koma antara lain untuk melanjutkan kalmatnya dengan bagian bagian kalimat berikutnya,akan tetapi,di pihak lain dirasakan bahwa bagian kalimat sudah dapat di akhiri dengan sebuah titik.
a. Tanda titk koma dapat di pakai untuk memisahka bagian bagian kalimat sejenis serta.contoh : Mukanya bersinar:Hatinya berdebar-debar ;dia yakin akan lulus
b. Tanda titik koma dapat di pakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.contoh;Ayah mengurus tanaman dikebun;ibu sibuk bekerja di dapur;adik menghapal nama nama nabi.Mempergunakan titik koma akan terhindar dari kesalahan :
1) Berhenti secara tiba tiba pada suatu rangkaian kalimat pendejk yan g terpisah dan di akhiri dengan titik biasa.
2) Menghilangkan kejemuanpada suatu kalimat panjang yang di rangkaikan dengan kata atau kata sambung yang lain.
3) Menghindari kekaburan sebuah kalimat yang membelit belit yang di pisah oleh sebuah koma saja.

4.Tanda Titik Dua (:)
Tanda ini bisa di gunakan pada:
 Tanda titik dua di pakai pada akhir suatu pernyataan lengkap apabila didikuti suatu rangkaian atau pemerian. Contoh : Barang barang yang kta perlukan sekarang adalah sebagai berikut: kursi ,meja,dan lemari
 Tanda titik dua di pakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.contoh : Tempat Sidang : Ruang VI
 Tanda titik dua di pakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.contoh : Mirna: “Enkau pergi sekarang?”
 Tanda titik dua tidak di pakai kala u rngkaian meruopakan pelengakap yang mengakhiri pernyataan.contoh : Kita memerlukan kursi,meja,dan lemari
 Tanda titik dua di pakai 1) di antara jilid 2) di antara bab dan ayat di antara kitab kitab suci 3) Diantara judul suatu karangan.Contoh: gatra,XVII (1987),5:45
5.Tanda Hubung
a. Tanda hubung menyambungkan sukuk suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian garis.contoh : Air yang terkontaminasi harus yang di sterilkan
b. Tanda hubung di pakai untuk menyambungkan awal dengan bagian kata di belakangnya .contoh : Cara baru mengajarkan bahasa Indonesia kepa orang Asing.
c. Tanda hubung di pakai untuk menyambungkan unsur unsur kata ulang.Contoh : rumah-rumah
d. Tanda hubung di pakai untuk menyambungkan huruf dalam kata yang di eja dan kata yang di pecah berdasarkan sukuny contoh : p-a-n-i-t-i-a
e. Tanda hubung di pakai untuk memperjelas hubungan bagian bagian ungkapan .contoh bandingkanlah hal ini:
gu-lai dengan gu-la-i
f. Tanda hubung untuk merangkaikan
 Se-dengan kata berikutnya yang di mulai dengan huruf kapital
 Ke-denagn angka
 Singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.contoh :se-Jawa Barat
g. Tanda hubung di pakai untuk merangkaikan unsur bahasa Idonesia dengan bahasa Asing.contoh : di-Charter
g. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa indonesia dengan bahasa asing.contoh:di-charter
6.Tanda Pisah
a.Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yangmemberikan penjelasan khusus diluar bangun kalimat.Contoh:
Kemerdekaan bangsa itu -saya yakin akan tercapai diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
b.Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.contoh:
Penemuan ini –evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom-telah mengubah persepsi kita tentang Rangkaian alam semesta.
c.Tands pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti ‘sampai atau diantara dua nama kota yang berarti “ke” atau “sampai”.


7.Tanda Elipsis (….)
a. Tanda elipsia menggambarkan kalimat yang terputus putus.
Contoh:Kalau mau….ya, ambilah!
b. Tanda elipsis menunjukan menunjukan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yag dihilangkan.
Contoh:
Sebab-sebab kemerosotan….akan diteliti lebih lanjut.
8.Tanda Tanya (?)
a.Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh:Kapan dia masuk Islam?
b.Tanda tanya yang dipakai bersamaan dengan tanda seru berpungsi untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Uangnya sbanyak 10 juta hilang?!
9.Tanda Seru.
a.Tabda seru dipa kai untuk mengungkapkan suatu pernyataan emosional yang kuat,contoh:
mustahil!Hal semacam itu tidak boleh terjadi!
b.dipakai untuk menyatakan suatu perintah.contoh:
Bersihkan kamar itu sekarang juga!
c.Dipakai untuk menggambarkan kesungguhan dan ketidakpercayaan.contoh:
Masa!Sampai hati juga ia meninggalkan anak istrinya.
10.Tanda ( )
a.Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.contoh:
DIP (Daftar Isian Proyek) kantor itu sudah selesai
b.Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang tiidak integral dengan pokok pembicaraan.contoh:
Sajak W.S Rendra yang berjudul “Kesaksian 1967” (sajak wajib dalam perlombaan baca puisi di UIN Sunan Gunung Djati) terdapat pada halaman 45.
c.tanda kurung mengapit angka atau hurup yang merinci satu seri ketera ngan angka atau hurup itu atau dapat di ikuti oleh kurung tutup saja.contoh:Faktor-faktor produksi menyangkut maslah yang berikut:
(1)alam a)alam
(2)tenaga kerja b)tenaga kerja
(3)modal c)modal
Faktor faktor produksi menyangkut masalah (a)alam (b)tenaga kerja (c) modal.


11. Tanda kurung siku [ ]
a.Tanda kurung s iku mengapit huruf,kta,atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda trsebu menjadi syarat bahwa kesalahan itu memang terdapat di dalam naskah asal.contoh:
Sang pemburu men[d]engar gaungan suara harimau.
b.Tanba kurung siku mengaoit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.contoh:
(perbedaan antara dua macam prosesi ini [lihat bab 1]tidak dibicarakan).



12.Tanda Petik (“…..”)
a.tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan naskah atau bahan tertulis lainnya.kedua pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi disebelah atas baris.contoh:
Ia mengatakan,”saya harus pergi”
b.tanda petik mengapit judul syair,karangan,dan bab buku apabila dipakai dalam kalimat.contoh:
Bacalah “”Bola Lampu” dalm buku dari Suatu Masa Dan suatu Tempat”
c.Tanda petik mengapit istilah yang masih kurang di kenal .contoh : Pekerjaannya itu di laksanakannya dengan cara “coba dan ralat”saja.
d. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

BABA II
TATA KALIMAT
Kalimat merupakan bagian terkecil ujaran atau wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketata bahasaan .Dalam bentuk lisan,kalimat diirinngi oleh alunan titinada,di sela oleh jeda,di akhiri oleh intonasi selesai,dan diikuti kesenyapan yag memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi.Dalam tulisan latin,kalimt di mulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik,tandatanya,atau tanda seru.
b.Unsur Unsur Kalimat
Razak (1992: 11) mengemukakan bahwa unsur kallimat adalah subjek,predikat,pelengkap,kata perangkai,kata penghubung,kata modalitas,frasa,klausa,dan bentuk absolut,akan tetapi unsur kalimat yang amat penting adalah suubjek dan predikat itu akan menentukan kejelasan.
c.Fungsi Sintaksis Unsur Unsu kalimat
Untuk mengetahui fungsi sintaksis maka perlu di ketahui unsur unsur kalimat diantaranya adlah :
 Fungsi subjek(subjek adalah bagian kalimat ayng menjadi dasar kalimat sehingga menjadi bagian penting sebagai pangkal pembicaraan)
 Fungsi predikat(Predikat adalah bagian kalimat yang memberikan penjelasantentang subjek.fungsi predikat dapat di ketahui dengan jalan mengajuka pertanyaan)
 Fungsi objek (Objek adalah bagian kalimat yang kehadirannya di tungtut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif.
 Fungsi pelengkap(Objek dan pelengkap memiliki kemirpan konsep keduanya sering berwujud nomina dan menduduki tempat yang sama di belakang verba.
 Fungsi keterangan(keteranga merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam yang paling mudah berpindah tempat.fungsi keterangan juga dapat diisi oleh klausa.




BAB III
KALIMAT EFEKTIF
A.Pengertian Kalimat Efektif
Bahasa adalah medium komunikasi bak lisan maupun tulisan.Kepiawaian seseorang dalam menggunakan bahasa – terutama merangkai kalimat –akan menentukan kejelasan sebuah pesan.Dalam ragam tulisan tujuan penulis akan tercapai apabila dikemas dengan jalinan kalimat ayng efektif
Ciri ciri kalimat Efektif
Agar dapat memebuat kalimat efektif,ada empat hal yang harus di perhatikan penulis,keempat tersebut adalah :
 Kesatuan gagasan
 Kepaduan atau koheransi (hubungan timbal balik yang baik dan yang jelas diantara unsur yang membutuhkan sebuah kalimat.
 Kesejajaran (Penggunaan bentuk gramatikal yang sejajar /sama unutk unsur unsur kalimat yang mempunyai jabatan yang sama).
 Kelogisan(logika atau jalan pikiran yaitu suatu proses berpikir yang berusaha menghubunghubungkan unsur unsur dalam kalimat sehingga unsur itu membentuk kesatuan pikiran yang masuk akal.






BAB IV
BABARAPA FAKTOR PENYEBAB
KETIDAK EFEKTIFAN KALIMAT
Berikut faktor faktor yang mengakibatkan kesalahan dalam penulisan atau ketidak efektifan suatu kalima :
 Kesalahan tata bahasa (Penggunaan tata bahasa yang benar sangat menentukan keefektifan sebuah kalimat).
 Ketidak logisan kalimat(Penguasaan kaidah bahasa belum menentukan keefektifan sebuah kalimat.Keefektifan kalimat didukung pula oleh jalan pikiran yang logis
 Ketaksaan Kalimat(Kalimat efektif memiliki daya informasi yang tepat dan cepat harus terhindar dari ketaksaan ,artinya kalimat tersebut tidak memiliki makna ganda
 Ketidakhematan kata(Dalam kalimat efektif tersirat pula keefisienan, Kerancuan kalimat(Rancu bearti kacau.Maksudnya ,struktur yang di bangun tidak tidak berarutaran sehinngga merusak kaidah bahasa.
 Kesejajaran kalimat(Dalam sebuah kalimat,gagasan yang sama fungsi dan kepentingannya di tempatkan dalam fungsi gramatikal yang yanng sama pula.Apabila dalam suatu gagasan di gunakan k ata benda,kata yang mendudukifungsi yang sama pun harus dengan kata benda)
 Pengaruh bahasa asing dan daerah( Setiap bahasa memiliki struktur dan kaidahnya sendiri .Struktur bahasa yang satu tidak dapat di gunakan pada struktur bahasa lainnya.1)Kata dimana adalah kontruksi bahasa innggris.
2) Kalimat dengan kata menghaturkan di pengaruhi oleh bahasa sunda yang sebenarnya belum di bakukan.


BAB V
PARAGRAF (ALINEA)
A.Pengertian Paragraf
Menurut kamus besar bahasa indonesia (2001:828)alinea adalah “bagian bab dalam suatu karangan(biasanya mengandungsatu ide pokok dan penulisannya di mulai dengan garis baru)”
Berdasasrkan beberapa devinisi Taringan (1996:11)membuat sejumlah ciri atau karakteristik paragraf sebagai berikut:
 Setiap paragraf mengandung makna ,pesan,pikiran,atau ide pokok yang relevan denga ide pook keseluruhan karangan;
 Paragraf di bangun oleh sejumlah kalimat
 Paragraf merupakan satu kesatuan ide pikiran
 Paragraf merupakan satu kesatuan yang koheran dan padat
 Kalimat kalimat dalam paragraf harus tersusun secara logis sistematis
B.Unsur-unsur Paragraf
Unsur unsur yang hahrus di penuhi dalam perbuatan sebuah paragraf ialah :
 Kalimat atau kata transisi(transition)
 Klaimamt topik (topicsentence)
 Kalimat pengembang (development sentences)
 Kalimat penegas (punch-line)
Adapun pola pola paragraf berikkut ini :
 Transisi (baik berupa kata maupun kalimat merupakan mata rantai penghubung antar paragraftransisi berfungsi sebagai jalan pikiran(penghubung) antara paragraf yang satu dengan yang lainnya.Kata kata transisional merupakan petunjuk bagi pembaca kearah ide pokok yang sedang bergerak.
Ada beberapa bentuk transisi di anaranya :
 Transisi berupa kata
 Transisi berupa kalimat
 Kalimat pengembang
Kalimat engembang atau kalimat terikat adalahkalimat ayang mendukung atau mengembangkan kalimat topik atau main idea.Kalimat Kalimat tersebut dalam pemaparannya tidak terlepas dari pokok pembicaraan kalimat topik
 Kalimat penegas
Kalimat penegas merupakan unsur paragraf yang terakhir.Fungsi kalimat penegas yaitu kalimat topik dan sebagai gaya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan kejemuan
 Kalimat topik adalah kalimat yang merupakan pokok permasalahan dalam paragraf
Syarat-syarat pembentukan paragraf
 Kesatuan
 Kepaduan
B.Penempatan Gagasan Utama dalam paragraf
Penempatan gagasan utama dalam paragraf ada tiga cara seperti halnya orang berbicara atau membicarakan sesuatu.
Pertama,ada yang menceritakan pokok permasalahan terlebih dahulu lalu menerangkan atau menjelaskannya sampai pada bagian bagian yang kongkret atau khusus.Kedua,ada yang membicarakan sesuatu yang di mulai dari bagian bagian yang kongkrit atau khusus sehingga sampai pada simpulan umum.ketiga,membicarakan sesuatu ayng di mulai dari bagian-bagian konkret kemudian disimpulkan lalu di bicarakan lagi bagian bagian konkretnya.

BAB VII
JENIS PARAGRAF DAN
PENGEMBANGANNNYA

A.Jenis jenis paragraf
1.Paragraf Deduksi
Paragraf deduksi adalah cara berpikir umum ke husus.Pada paragraf ini penempatan kalimat topik selalu di awal.
2.Paragraf induksi
Paragaraf induksi adalah Paragraf yang pengembangannya pemaparan dari bagian-bagian terkecil atau hal-hal yang konkret hingga sampai kepada suatu simpulan yang bersifat umum .
3.Paragraf Campuran
Paragraf ini kalimat topiknya ada di tengah paragraf.di mulkai dengan kalimat pengembang setelah kata atu kalimat transisi kalau ada,setelah itu,kalimat topik di kembangkan lagi dan di akhiri oleh kalimat penegas kalau di perlukan.
Paragraf ini dengan cara membanding bandingkan topiknya.
5.Paragraf pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf ini berupa pertannyaan
6.Paragraf Sebab Akibat
Kalimat topik paragraf sebab akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa peristiwa atau sifat objek yang di paparkan dalam kalmat pengembang.
7.Paragraf contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah paragraf dengan menggunakan contoh contoh.
8.Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata.
9.Paragraf Definisi
Dalam paragraf ini kalmiat topiknnya merupakan suatu pengertian atauistilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah di fahami pembaca.
10.Paragraf Deskriftif
Kalimat topiknya dalam paragraf ini tidak tersurat seperti pada paragraf paragraf yang lain.
B.Teknik Berlatih Mengembangkan Paragraf
1.paragraf Bersama
Di susun bersama sama oleh beberapa orang mahasiswa atau kelompok belajar.
2.Mengatur kembali
Menyusun kembali kalimat kalimat yang tak beraturan 9acak) jadi sebuah paragraf
3.Menjawab Pertanyaan
4.Mengembangkan Pribahasa
5.Menganalisis Gambar
6.Mendeskripsikan Pengalaman
7.Menyelesaikan pengalama




BAB VII
MENUANGKAN GAGASAN DAN
MENGEMBANGKAN TOPIK KARANGAN
a.Menuangkan Gagasan
 Substansi (isi)
 Strategi
 Gaya
B.Mengembangkan Topik Karangan
1.Mencari dan Menemukan topik
Beberapa hal untuk untuk dapat di jadikan panduan untuk menemukan topik.
 Topik harus berasal dari dunia penulis sendiri
 Topik harus di selaraskan dengan pembaca yang di tuju
 Topik harus berdasarkan pada arti penting isi tulisan untuk di sampaikan
 Untuk memilih topik yang serasi,perlu juga mempertimbangkan waktu dan kesempatannya.Ketika Masyarakat sedang di landa demam politik,maka sangat tepat apabila topik karangan menyajikan seputar politik juga.
 Pertimabangan lain dalam menentukan topik yaitu kemudahan dalam mendapatkan bahan bahan karangan (sumber informasi atau kepustakaan)
2.Mengembangkan Topik
Kreatifitas setiap orang dalam mengembangkan topik yang sama akan berbeda dalam pengembangannya.Pengetahuan dan keterampilan memilih kata dan merangkai kalimat satu sama lain akan berbeda pula.
Pengembangan topik dapat dilakukan melalui : Penggunaan silsilah,gagasan,diagram pohon,dan diagram jam.
3.Membatasi Topik
Topik dapat di batasi berdasarkan:
 Waktu
 Tempat
 Personalnya
 Jumlah
 Penegasan sikap penulis terhadap topik dan pembaca
BABA VIII
KARANGAN
A.Penggolongan dan Jenis karangan
 Karangan Populer
Adalah karangan yang membahas masalah sehari hari dengan menggunakan ragam bahasa yang bisa di gunakan di masyarakat umum
 Karangan Ilmiah
Adalah karangan yang membahas masalah masalah yang berkaitan dengan disiplin ilmu tertentu.
 Karangan Ilmu Populer
Adalah karangan yang membahas masalah masalah keilmuan dengan dengan menggunakan ragam bahasa yang di pahami masyarakat umum.
 Surat
Adalah Karangan yang di gunakan untuk menyampaikan beragam persoalan dalam berbagai kepentingan
 Karangan Sastra
Adalah Karangan yang berisi cerita rekaan dengan bahasa,gaya,dan cita rasa yang indah.
Berdasarkan cara penyajiannya ,karangan terdiri atas beberapa jenis di antaranya:
 Karangan Deskripsi Adalah karangan yang mennggambarkan perrincian perincian yang menggambarkan perincian perincianmengenai obyek yang di bicarakan.
 Karangan Eksposisiadalah Hasil mengarang dan menguraikan atau memaparkan tenta g maksud dan tujuan.
 Cara cara yang bisa di sajikan dalam karangan ini ialah sebagai berikut:
a) Metode identifikasi
b) Metode Perbandingan
c) Metode Ilustrasi
d) Metode Klasifikasi
e) Metode Definisi
 Karangan Persuasi yang bertujuan meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang diinginkan penulis
 Karangan Narasi adalah sebuah bentuk wacana yang sasaran utamanya berupa tindak tanduk yang di jalin dan di rangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu.
 Karangan Argumentasi
Uraian untuk membuktikan sesuatu kebenaran yang di dasarkan pada proses penalaran penulis,yang akhirnya dapat di simpulkan.
B.Unsur Unsur Karangan
 Pendahuluan
 Bagian isi
 Bagian penutup
C.Penyusun kerangka Karangan
Untuk menyusun sebuah karangan yang baik dapat diacu urutan urutan sebagai berikut:
• Urutan Waktu (kronologis)
• Urutan Ruang (Spasial)
• Urutan Topik yang Ada
• Urutan Klimaks dan Anti klimaks
• Urutan Kausal
• Urutan Pemecahan Masalah
• Urutan Umum Khusus
• Urutan Familiaritas
• Urutan Aksepabilitas


BAB IX
KONVEKSI NASKAH
A.Bagian pelengkap pendahuluan

 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan
 Halaman Persembahan
 Kata Pengantar
 Abstrak
 Daftar isi
 Daftar Tabel,Gambar,dan Keterangan
B.Bagian Tubuh (isi)
• Pendahuluan
• Latar Belakang Masalah
• Batasa Masalah
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penggunaan Penelitian
• Kerangka Berpikir
• Metodologi/Prosedur Penelitian
• Organisasi Karangan
• Tubuh Karangan
C.Bagian Penutup
 Lampiran
Lampiran terdiri atas hal hal yang memperkuat hasil penelitian seperti alat pengambilan data.
• Apendik adalah daftar istilah,nama orang,kata-kata asing,dan lain lain.
• Bibliografi adalah dafta r buku-buku,artikel, dan laporan penelitian yang di pakai sebagai sumber teor atau kutipan sebagai sumber dalam rujukan dalam penelitian.
• Riwayat hidup d alam riwayat hidup terdapat:
 Tanggal dan tempat peneliti di lahirkan
 Riwayat pendidikan peneliti d ari awal sampai akhir
 Pengalaman pengalaman khas yang berkaitan pendidikan dan pekerjaan atau karir peneliti sejak dulu sampai sekarang
D.Bagian Tambahan
• Kertas
• Pias
• Nomor Hlaman
• Spasi Ketikan




BAB X
ARTIKEL,MAKALAH DAN PAPER
A.Artikel
Adalah tulisan lepas berisi opini seseorangyang mengupas tuntas suatu masalah tertentu bersifat aktual dan kadang kadang kontrofesial dengan tujuan untuk memberi tahu(informatif),mempengaruhi,meyaknkan dan meghiburkan halayak pembaca.
2.Langkah Langkah menulis Artikel
• Mencari ide
• Menetapkan topik
• Menetapkan Judul
• Merumuskan Tesis
• Membuat Kerangka Karangan
• Mencari Referensi
B.Makalah
1.Pengertian
Makalah adalah karya tulis yang bersifat resmi tentang sesuatu pokok yang di maksudkan untuk di bacakan di muka umum dalam suatu persidangan yang serng di susun untuk di terbitkan.
2.Unsur unsur makalah
 Halaman sampul
 Pendahuluan
 Pembahasan
 Penutup
 Daftar Pustaka/Referensi

3.Langkah langkah menyusun makalah
 Menentukan ide
 Menentukan topik
 Membuat tesis
 Membuat judul
 Membuat kerangka karangan
 Penutup Referensi
C.Paper
1.pengerian paper
Paper hampir sama dengan makalah .biasa nya di pakai untuk memenuhi tugas dari para dosen,dalam rangka mengetahui tingkat pengetahuan yang di peroleh oleh mahasiswa pada mata kuliah tertentu.
2.unsur paper
 Halaman Sampul
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Isi
 Daftar Pustaka
3.Langkah langkah membuat paper
• Menentukan ide
• Menentukan topik karangan
• Membuat tesis
• Membuat judul
• Membuat pendahuluan pada bab I
• Membahas masalah pada bab II
• Membuat kesimpulan pada baba III
• Memebuat daftar pustaka
• Memebuat daftar isi
• Membuat kata pengantar
• Membuat halaman sampul



BAB XI
LAPORAN DAN SKRIPSI
A.Laporan
1.Laporan Buku
Laporan Buku adalah karya ilmiah yang mendemonstrasikan pemahaman penulis terhadap isi buku di sertai pandangan penulis terhadap isi sumber yang di bacanya.
Sistematika penulisan laporan,seperti halnya sistematika tulisan tulisan lainnya,yakni pendahuluan,isis komentar,dan simpulan.
2.Laporan Penelitian
Ada dua jenis laporan penelitian diantaranya:
 Laporan Kuantitatif(isis pokoknya berisi apa yang di teliti ,obyektif,lugas,bagaimana penelitian di lakukan,hasil-hasil serta kesimpulan penelitian.
 Laporan Penelitian Kuantitatif (di maksudkan untuk mengunngkapkan gejala atau fenomena secara menyeluruh dan kontekstual.
B.Skripsi
Hasil penelitian yang di susun dalam sebuah karya baik di lappangan maupun perpustakaan,untuk di pertanggung jawabkan.
Bagian Bagian skripsi
BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan Penelitian
d) Kegunaan Penelitian
e) Lerangka Berfikir
f) Langkah langkah Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II DATA DAN PEMBAHASAN
Daftar pustaka,lampiran-lampiran dan riwayat



BAB XII
PENERAPAN KETERAMPILAN
BERBAHASA PADA TATARAN PRAKTIS

A.Penyusunan Definisi

Ada suatu syarat yang harus di penuhi yaitu berupa konsistensi(keajekan)
Definisi terdiri atas dua bagian yaitu bagian yang di definisikan*(definiendum) dan bagian yang mendefinisikan(definies)
B.Jenis Definisi
1.Definisi umum
Definisi umum terbagi dua kategori yaitu sebagi berikut;
 Definisi nominal
 Definisi formal(biasa di sebut definisi logis,definisi klasifikasi,dan definisi diferensiasi
2.Definisi Personal
Definisi personal terbagi menjadi dua bagian yaitu:
 Definisi oprasional
 Definisi luas
C.Reproduksi tulisan
1.Ringkasan dan Ikhtisar
Ada empat langkah untuk menyusun ringkasan yang baik dan teratur diantaranya adalah:
 Membaca naskah Asli
 Mencatat Gagasan utama
 Membuat Reproduksi
 Ketentuan tambahan.
2.Resensi Sinopsis
Adapun sistematikapenulisan resensi adalah sebagai berikut:
 Menuliskan sumber bacaan dan dalam tahap ini harus di tuliskan identitas buku seperti jumlah halaman ,nama penerbit,dan nama penulis
 Mengklasifikasikan jenis buku tersebut
 Mengungkapkan keunggulan buku baik dari segi kerangka nuku tema,bahas yang di gunakan dan keunggulan bukku secara keseluruhan
 Nilau buku
D.Penulisan Kutipan,Catatan Kaki,dan Bibliografi
1.Penulisan Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang yang trkenal baik yang terdapat dalam buku buku maupun majalah.
2.Cara-cara mengutip
 Kutipan Langsung yang tidak lebih dari empat Baris
 Kutipan langsung lebih dari empat baris
 Kutipan tidak langsung
 Kutipan yang di masukan langsung dalam teks atau dalam dalam catatan kaki seandainya menganggu teks
3.Penulisan catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan keterangan atas teks karangan yang di tempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
a) Tujuan
b) Prinsip
c) Jenis catatan kaki
d) Unsur unsur referensi
4.Penulisan Biiliografi
Bbliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul buku ,artikel, dan bahan bahan penerbitan lainnya,yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian karangan yang tengah di garap .yang berfungsi untuk mmemeperjelas catatan kaki yaitu dengan penambahan keterangan.
Unsur unsur biblliografi
 Nama pengarang
 Judul buku
 Data publikasi
 Untuk artikel di perlukan pencantuman judul artikel,nama majalah.jilid,nomor.dan tahun.
Macam macam bibliografi adalah sebagai berikut:
 Buku besar
 Buku khusus
 Buku pelengkap
E.Penulisan Transliterasi Arab-Indonesia
Mencakup d iantaranya:
 Konsonan
 Vokal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar